Sunday 11 March 2018

Bingung bagaimana menulis cerpen? (langkah-langkah dalam menulis cerpen)


Banyak diantara kita masih bingung bagaimana harus memulai suatu karya tulisan apa saja langkah yang harus dilakukan. Pasti  kita akan merasa iri pada tulisan orang-orang  yang mereka terlihat dengan gampangnya menulis dan menyelesaikan sebuah karya tulis. Sedangkan untuk  sebagaian orang bahkan tidak dapat menyelesaikan sekadar tugas cerpen sekolah.

Dalam artikel kali ini, akan dibahas tentang langkah-langkah dalam menulis cerpen yang dapat membantu menyelesaikan tugas sekolah menulis cerpen kalian atau untuk membantu menyalurkan hobi menulis kalian.

Cerpen atau cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif (jenis tulisan yang menceritakan sesuatu kejadian dengan tujuan untuk mendidik, meberitahu, menyampaikan refleksi tentang pengalaman  pengarangnya), isinya padat dan langsung pada tujuannya. Menulis cerpin sangat bermanfaat untuk pengembangan imajinasi kita, jika sudah punya imajinasi yang luas tidak mustahil nanti bisa jadi penulis seperti  J.k Rowling si pencipta novel terkenal Harry Potter.

Nah berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan agar tidak bingung dalam menulis suatu cerita pendek:
1.    Tentukan Tema Cerpen
Jika kita ingin menulis cerpen maka harus terlebih dulu menentukan tema yang akan diambil. Misalkan, kita ingin menyuguhkan cerita yang menginspirasi pembaca, cerita asmara yang mengaduk hati pembaca, atau mungkin cerita religi yang bisa bikin orang tobat sebelum sempat berkedip, semua itu terselah hati nurani penulis  saja.

2.    Penokohan/ menentukan tokoh
Setelah tau cerita seperti apa yang ingin ditulis, mari tentukan tokoh yang akan diceritakan dalam cerpen. Sangat penting untuk memberi gambaran jelas dalam sebuah cerita tentang bagaimana ciri fisik maupun karakter tokoh-tokoh yang ada, dan sebisa mungkin karakter tokohnya haruslah menarik dan unik untuk dapat menarik minat pembaca.

Usahakan membuat watak tokoh yang berbeda, jangan sampai serupa, karena akan memicu kebosanan pembaca.
Pendeskripsian tokoh dapat serara langsung maupun tidak langsung dalam sebuah cerita, misalnya pendeskripsian secara langsung seperti,

Gilang adalah lelaki bertubuh jenjang dengan badan proporsional, ia memiliki mata berwarna biru coklat yang indah dikelilingi bulu mata yang lentik, tatapannya sayu dan wajahnya tampan ,sangat bersih tanpa noda.   Blah  blah   blah

Kemudian secara tidak langsung,
Gilang dibangku taman itu menatapku lembut dengan mata sayunya blah blah blah.........saat kuberbalik dan ia berdiri sangat dekat denganku, aku hanya bisa mendongak menatapnya yang sangat jenjang..blah .blah......wajahnya menggambarkan keindahan yang menyilaukan pandanganku,,, blah blah blah

Intinya bahwa, penggambaran tokoh secara tidak langsung, tidak disebutkan secara gamblang, tapi biasanya terpencar dalam keseluruhan cerita.

3.    buatlah alur cerita
Setelah menentukan tema dan menentukan tokoh-tokoh maka langkah selanjutnya adalah membuat alur cerita. Biasanya ada 3 alur cerita yang dapat digunakan yaitu alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.
Semua ini tergantung bagaimana imajinasi penulis mengembangkannya,

Alur Maju, berarti kita menceritakan dari awal cerita sampai akhir, secara kronologis dari segi waktu.

Alur Mundur, biasanya bentuknya adalah flashback atau mengingat kembali, jadi si tokoh mengingat kembali cerita masa lalunya. Atau penulisan ceritanya dibuka dengan akhir kisah, kemudian diceritakan kembali dari awal.

Alur maju mundur, adalah campuran, misalkan alurnya pada awalnya maju, namun ditengah-tengah cerita ada bagian yang sengaja diskip/dilewati sehingga menimbulkan kerancuan dan rasa penasaran lalu pada bagian tertentu diceritakan kembali bagian yang sengaja disimpan sebagi highlitenya.

4.    Menentukan point of view atau sudut pandang cerita
Sudut pandang cerita menunjukkan dari sudut pandang siapa cerita diceritakan. Melihat dari sudut mana penulis menempatkan diri atau dari sudut mana penulis memandang cerita yang dibuat. Setidaknya ada empat sudut pandang cerita yang dapat digunakan. Pertama, sudut pandang orang pertama sebagai tokoh (menggunakan kata ganti aku, saya, gue, seperti penulis berbicara langsung). Kedua, sudut pandang orang pertama sebagai tokoh sampingan (biasanya penulis menceritakan tokoh utama). Ketiga, sudut pandang orang ke tiga yang serba tau ( sampai seolah-olah mengetahui isi hati tokoh utama, bahkan bisa meramalkan isi pikiran tokoh utama, biasanya menggunakan kata ganti dia). Keempat, sudut pandang orang ke tiga terbatas, hanya menceritakan apa yang dialami, didengar, dan dilihat oleh si tokoh utama

5.    Tentukan latar atau seting tempat dan waktu
Untuk lebih memberikan gambaran nyata pada pembaca, perlu disertakan latar tempat dan waktu, misalkan di sebuah pantai barat yang indah pada waktu senja. Maka imajinasi pembaca akan bekerja dan dapat membayangkan bagaimana suasana pantai dan waktu senja.

6.    Buatlah pembuka cerita yang menarik
Pilihlah gaya bahasa yang menarik untuk membuka cerita, usahakan awal cerita akan dapat membuat pembaca penasaran untuk melanjutkan membaca sampai akhir.

7.    Terus menulis
Teruslah menulis, apa yang ada dalam pikiran dan imaji teluslah tuangkan dalam cerita. Jangan membaca berulang-ulang karena akan menghambat penulisan, karena merasa belum sempurna.

8.    Lakukan editing
Jika cerita yang ditulis sudah selesai, lakukan editing, periksa lagi. Jika ada gaya bahasa yang kurang menarik biasa diganti dengan yang lebih menarik, jika ada bagian yang rancu atau kurang jelas bisa diperjelas, jika ada deskripsi tempat atau waktu yang tumpang tindih atau tidak sinkron bisa diperbaiki.

Demikian langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membantu penulisan cerita pendek. Menulis memang terlihat sepele, tapi bukanlah hal yang sepele, harus banyak berlatih dan membaca untuk mendapatkan skill menulis yang baik.

Untuk itu Teruslah Menulis !!!!


Load disqus comments

0 comments